Beralamat di Koto Katik kec Padang panjang timur kota Padang panjang, Aipda Eko Setiawan memelihara ternaknya, usai melaksanakan tugasnya sebagai anggota polri.
Sama seperti peternak lain, Idul Adha juga merupakan musim panen bagi Aipda Eko Setiawan yang saat ini berdinas di Polsek Padang Panjang.
Aipda Eko menuturkan bahwa usahanya ini dia rintis mulai dari nol.
”Saya merintis dari nol" ujar Aipda Eko.
Ia mengaku butuh waktu lama, untuk mencapai kesuksesan seperti saat ini, karena ia merintis dari nol mulai dari memelihara satu ekor sapi.
Bahkan sapi pertama yang ia beli, adalah hasil tabungan dari gaji sebagai anggota polri.
Dia mengaku kehidupannnya di lingkungan peternak sapi sudah dijalaninya sejak tahun 2012. Meski demikian kegiatannya tersebut tidak mengganggu tugas pokonya sebagai anggota polri.
“Mulai dari satu ekor, dua ekor dan sampai saat ini ada puluhan ekor di kandang dan di luar ada beberapa ekor, bahkan bisa menjual di pasaran lokal dan sampai di Jakarta,” kata dia.
Aipda Eko Setiawan mengatakan, meski bertugas sebagai anggota Polri, namun dia masih dapat menyempatkan untuk berusaha sampingan bersama keluarganya.
Menurut dia, tidak perlu malu untuk menjadi peternak. Apalagi dari usaha itu, kini dia bisa menjual ratusan ekor sapi, terlebih menjelang Iduladha.
Menurutnya, untuk per ekor sapi ia jual mulai dari harga Rp 20 juta hingga Rp 90 juta.
Adapun konsumennya, mulai dari warga biasa, yayasan, instansi pemerintahan, BUMN, bahkan istana negara. "Untuk tahun ini, sapi saya menjadi sapi kurban bapak presiden Prabowo, tahun 2023 sapi saya juga jadi sapi kurban presiden Jokowi dengan berat satu ton lebih" ujar Eko.
“Kita juga berdayakan warga sekitar mulai dari petani, kelompok tani atau peternak, untuk memelihara sapi, dengan sistem bagi hasil, di mana kita carikan bibit di pelihara petani / peternak sekitar di jual berbagi hasilnya. Kalau untuk omzet yang cukuplah,” kata dia.(**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar